Postingan

Menjelaskan Tentang Sunnah dan Bid’ah - Kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari - 1

Gambar
___________________________________________   قال المؤلف رحمه الله تعالى : مقدمة بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ شُكْرًا عَلَى نَوَالِهِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَﺁلِهِ وَبَعْدُ، فَهَذَا كِتَابٌ أَوْدَعْتُ فِيْهِ شَيْئًا مِنْ حَدِيْثِ الْمَوْتَى وَأَشْرَاطِ السَّاعَةِ، وَشَيْئًا مِنَ الْكَلاَمِ عَلَى بَيَانِ السُّنَّةِ وَالْبِدْعَةِ وَشَيْئًا مِنَ الأَحَادِيْثِ بِقَصْدِ النَّصِيْحَةِ وَالَى اللهِ الْكَرِيْمِ أَمُدُّ اَكُفَّ الْاِبْتِهَالِ أَنْ يَنْفَعَ بِهِ نَفْسِيْ وَأَمْثَالِيْ مِنَ الْجُهَّالِ وَأَنْ يَجْعَلَ عَمَلِيْ خَالِصًا لِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ إِنَّهُ جَوَادٌ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ، وَهَذَا أَوَانُ الشُّرُوْعِ فِي الْمَقْصُوْدِ بِعَوْنِ الْمَلِكِ الْمَعْبُوْدِ . "Pengantar, dengan nama Allah, ar Rohmah dan ar Rohim. Segala puji bagi Allah sebagai sebuah ungkapan rasa syukur atas segala anugerahNya. Shalawat dan salam mudah-mudahan terlimpahcurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu alayhi wasallam dan seluruh kel

Akhlak Rasulullah, Teladan dari Semua Nabi Sebelumnya

Gambar
Sebagai rasul terakhir, Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak yang agung, bahkan Alquran pun secara tegas mengakui. Hal ini terlihat dalam surat Al-Qalam ayat 4 : وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ Wa innaka la'alā khuluqin 'aẓīm.  “Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung.” Pakar Tafsir Alquran asal Indonesia dalam buku  Wawasan Alquran: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat  menjelaskan, kata “di atas” mempunyai makna yang sangat dalam dan melebihi kata lain. Misal, pada tahap atau dalam keadaan akhlak mulia. Sebagian ulama tafsir menyimpulkan  Nabi Muhammad  telah meneladani sifat-sifat terpuji dari para nabi sebelum dia. Nabi Nuh AS dikenal sebagai seorang yang gigih dan tabah dalam berdakwah, Nabi Ibrahim AS dikenal sebagai seorang yang pemurah, Nabi Daud AS dikenal sebagai nabi yang menonjolkan rasa syukur dan penghargaan atas nikmat Allah, Nabi Zakaria, Yahya, dan Isa adalah nabi yang berupaya menghindari kenikmatan dunia demi mendekatkan diri kep

Nabi Muhammad SAW: Menyeru dari Atas Bukit Shafa

Gambar
  Abu Thalib bekomentar: “Kami tidak bisa membantumu, atau menerima semua nasihatmu, atau mempercayai kebenaran ucapanmu. Mereka dari keluarga ayahmu ini sudah sepakat dan aku salah satu dari mereka.  Namun akulah orang yang pertama kali mendukung apa yang kau inginkan. Maka teruskanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Demi Allah, aku akan selalu melindungimu. Hanya aku pribadi belium siap untuk meninggalkan agama Abdul Muththalib.” Abu Lahab menyergah:”Demi Allah, ini betul-betul kabar buruk. Hentikan dia sebelum orang lain melakukannya.”  Abu Thalib bersikeras. “Demi Allah, kami tetap akan melindunginya selagi kami masih hidup.”  (  Ar-Rahiq al-Makhtum  hal. 91-92) Setelah yakin dengan perlindungan sang paman, Abu Thalib,  Nabi Muhammad  saw kemudian menyampaikan dakwahnya secara terbuka kepada penduduk Makkah. Beliau  mendaki bukit Shafa. Di puncak batunya yang paling tinggi beliau menyeru, “ Ya shabahah! ” Ini merupakan seruan peringatan yang lazim digunakan untuk mengabarkan adany

Benarkah Padang Mahsyar di Akhirat Kawasan tak Berpenghuni ?

Gambar
  Setiap insan manusia akan kembali ke kampung halaman akhirat, di sana mereka akan mendapatkan balsan sesuai dengan perbuatannya di dunia. Kelak manusia juga akan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Dan seperti apakah  Padang Mahsyar  di kampung akhirat ? Dilansir dari laman   Mawdoo3   pada Senin (18/1), di dalam Alquran, Allah SWT menjelaskan manusia akan berkumpul di padang  Mahsyar  untuk bertemu dengan Allah Yang Maha-Esa. Allah SWT berfirman:  يَوۡمَ تُبَدَّلُ الۡاَرۡضُ غَيۡرَ الۡاَرۡضِ وَالسَّمٰوٰتُ‌ وَبَرَزُوۡا لِلّٰهِ الۡوَاحِدِ الۡقَهَّارِ‏  "(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa." (QS Ibrahim: 48). Selain itu, Nabi Muhammad ﷺ juga memberikan penjelasan seperti apa kondisi dari padang mahsyar kelak. Rasulullah ﷺ bersabda:   يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ النَّقِيِّ لَيْسَ فِيه