Postingan

Perkataan yang tergolong sebagai perkataan kufur - Kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari - 29

Gambar
قال المؤلف رحمه الله تعالى : قَالَ القَاضِي عِيَاضٌ فِي الشِّفَا: إِنَّ كُلَّ مَقَالَـةٍ صَرَّحَتْ بِنَفْيِ الرُّبُـوْبِـيَّةِ أَو الوَحْدَانِيَّةِ أَوْ عِبَادَةِ غَيْرِ اللهِ أَوْ مَعَ اللهِ فَهِيَ كُفْرٌ كَمَقَالَةِ الدَّهْرِيَّةِ وَالنَّصَارَى وَالْمَجُوْسِ وَالَّذِيْنَ أَشْرَكُوْا بِعِبَادَةِ الأَوْثَانِ أَوْ الْمَلاَئِكَةِ أَو الشَّيَاطِيْنِ أَو الشَّمْسِ أَو النُّجُوْمِ أَو النَّارِ أَوْ أَحَدٍ غَيْرِ اللهِ. “Al Qadli ‘Iyadl berkata dalam kitab asy-Syifa: Setiap perkataan yang secara shorih (jelas) menafikan rububiyyah (ketuhanan) Allah, keesaan Allah atau perkataan yang menyatakan ibadah kepada selain Allah, atau beribadah kepada sesuatu selain Allah digabung dengan ibadah kepada Allah, maka itu semua adalah kekufuran, seperti perkataan golongan Dahriyyah, orang-orang kristen, Majusi, orang-orang yang menyekutukan Allah dengan menyembah berhala, para Malaikat, setan, matahari, bintang, api, atau siapa-pun dan sesuatu apa-pun selain Allah“. Catatan Mbah Hasyim Asy'ari menye

Kedudukan Sahabat Nabi - Kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari - 5

Gambar
  ___________________________________________ قال المؤلف رحمه الله تعالى: قال القاضي عياض في الشفا: عن عبد الله بن مغفّل رضي الله عنه قال: قال رسولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم: اللّهَ اللّهَ في أَصْحَابِي اللّهَ اللّهَ في أَصْحَابِي، لا تَتّخِذوهُمْ غَرَضاً بَعْدِي، فَمَنْ أَحَبّهُمْ فَبِحُبّي أَحَبّهُمْ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ فَبِبُغْضِي أَبْغَضَهُمْ، وَمَنْ آذَاهُمْ فَقَدْ آذَانِي، وَمَنْ آذَانِي فَقَدْ آذَى اللّهَ، وَمَنْ آذَى اللّهَ يُوْشِكُ أَنْ يَأْخُذَه Al Qadli 'Iyadl dalam kitab as Syifa berkata: Dari Abdullah bin Mughoffal radliyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda: (Aku berwasiat pada kalian untuk takut pada Allah) dalam bersikap pada para sahabatku, Janganlah kalian jadikan mereka sebagai sasaran (cacian) setelahku, barang siapa yang mencintai mereka maka dengan cintaku dia mencintai mereka dan barang siapa yang benci terhadap mereka maka dengan kebencianku dia membenci mereka, barang siapa yang menyakiti mereka maka dia telah menyakitiku,

Menjelaskan Kelompok Rofidloh atau Syi'ah - Kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah Karya Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari - 4

Gambar
  ___________________________________________ قال المؤلف رحمه الله تعالى: ومنهم رافضيون يسبون سيدنا أبا يكر وعمر رضي الله عنهما ويكرهون الصحابة رضي الله عنهم ويبالغون هوى سيدنا علي وأهل بيته رضوان الله عليهم. "Di antara mereka (kelompok menyimpang) adalah orang-orang Rofidloh, mereka mencaci maki Sayyidina Abu Bakar dan Umar Rodliyallahu anhuma, mereka membenci para sahabat -rodliyallahu 'anhum-, mereka berlebihan dalam mencintai Sayyidina Ali dan keluarganya -semoga Allah meridloi mereka semua-" Catatan : Kelompok menyimpang selanjutnya yang disebutkan oleh Hadlratus Syaikh Hasyim Asy'ari adalah kelompok Rofidloh atau Syi'ah. Kelompok Syi'ah adalah kelompok yang mengaku-ngaku sebagai pendukung dan pencinta Sayyidina Ali bin Abi Tholib dan ahlul bait, padahal Sayyidina Ali bin Abi Tholib tidak Ridlo akan hal itu dan beliau bukanlah bagian dari kelompok Rofidloh ini. Di antara ciri khas kelompok ini adalah : > Membenci, memusuhi dan mencaci maki para saha

Pengertian Hukum Makruh dalam Ushul Fiqh

Gambar
Al Makruh secara harfiyah bermakna sesuatu yang dibenci. Secara Ushul Fikih, makruh adalah الكراهة هي خطاب الله تعالى الطلب للكف عن الفعل طلبا غير جازم. Karahah adalah khithab/titah/firman Allah Taala yang menuntut untuk meninggalkan suatu perbuatan dengan tuntutan yang tidak tegas. Sedangkan secara hukum/fikih, makruh adalah ما يثاب على تركه ولا يعاقب على فعله Yakni suatu larangan yang jika ditinggalkan (untuk mengikuti perintah Allah) mendapat pahala dan jika dikerjakan tidak mendapat siksa. Makruh adalah kebalikan dari hukum mandub/sunnah. Contoh: menolah-noleh dalam sholat, berkumur & menghirup air di hidung saat wudhu ketika puasa ramadhan, dll. Makruh ditunjukkan oleh *nahi maqshud*, atau larangan yang tertuju pada perkara tertentu, baik melalui nash, ijma' & qiyas. Seperti makruhnya meninggalkan sholat tahiyatul masjid, berdasarkan larangan khusus dalam hadits: إِذَ دَخَلَ أَحَدُكُمْ الْمَسْجِدَ فَلَا يَجْلِسُ حَتَّى يُصَلَّيَ رَكْعَتَيْنِ "Jika salah seorang d