Ketawaduan Nabi Muhammad

Nabi Muhammad merupakan teladan terbaik bagi umat manusia sepanjat hayat. Di antara teladan Rasulullah yang nampak dalam kehidupan sehari-hari adalah kerendahan hati (tawadu) adalah ikon akhlak mulia Nabi dalam kehidupan hari-harinya.



Abu Talhah dalam kitabnya 'Kaifa Tastafidu min al Haramain asy-Syarifain Ayyuha az-Zair wa-al-Muqim Ahwal an Nabi fi Al-Hajj' mengatakan,  Allah mengangkat derajat hambannya, yang dalam kehidupannya selalu tawadhu.

"Abu Hurairah meriwayatkan seseorang tidak bersikap tawadhu kecuali Allah pasti mengangkat derajatnya." ( HR Muslim).

Demikian pula Allah telah memerintahkan kepada nabi dalam surah Asy-Syura 215 untuk tawadhu kepada sesama muslim.

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikuti, yaitu orang-orang yang beriman."

Maka Nabi pun melaksanakan perintah Allah tersebut hingga mencapai tingkat kerendahan hati yang tidak dapat disamai oleh siapapun. Rasulullah melayani dirinya sendiri melayani keluarga dan di rumahnya beliau menambal sandalnya, menjahit bajunya, memerah susu kambing, membawa barang kebutuhannya, mengucapkan salam dan mengajak bermain kepada anak-anak kecil.